Salah satu ciri utama dari sifat asosiatif adalah perpindahan pengelompokan pada operasi tiga bilangan atau lebih hanya berlaku pada penjumlahan dan pengurangan. Lantas, mengapa tidak bisa diterapkan pada pengurangan dan pembagian?
Jawabannya adalah karena ketika pengelompokan diletakan di tempat yang berbeda, maka hasilnya akan berbeda pula.
Jadi dapat digambarkan sifat asosiatif dalam pengurangan adalah berikut ini:
A – (B – C) ≠ (A – B) – C
Contoh
Pengurangan
8 – 3 – 2 = 3
Jika dikelompokkan maka:
8 – (3 – 2) = 8 – 1 = 7
(8 – 3) – 2 = 5 – 2 = 3
Pembagian
12 : 3 : 2 = 2
Atau
(12 : 3) : 2 = 2
Jika dipindahkan tanda kurungnya:
12 : (3 : 2) = 8
Dapat dilihat bahwa dalam operasi hitung pengurangan dan pembagian, sifat asosiatif tidak bisa diterapkan karena akan menghasilkan nilai yang berbeda.
Demikianlah pembahasan mengenai sifat asosiatif di dalam operasi hitung matematika.