Jumat, 25 November 2022

 neozoikum.

A. Zaman Arkeozoikum 
Merupakan zaman tertua, berlangsung kira-kira 2.500 juta tahun yang lalu. Pada masa itu bumi dalam proses pembentukan, permukaan bumi masih sangat panas sehingga belum terdapat makluk hidup yang tinggal di bumi.
B. Zaman Paleozoikum 
Disebut juga sebagai zaman primer, berlangsung kira-kira 340 juta tahun yang lalu. Zaman ini ditandai dengan terjadinya penurunan suhu yang amat derastis di bumi, bumi mendingin. Pada masa ini lah makluk hidup pertamakali diperkirakan muncul, yaitu makluk bersel satu dan tidak bertulang belakang seperti bakteri, serta sejenis amfibi dan cacing
C. Zaman Mesozoikum 
Disebut juga sebagai zaman sekunder, berlangsung kira-kira 140 juta tahun yang lalu. Zaman ini ditandai dengan munculnya hewan-hewan reptile besar (dinosaurus) olah karena itu jaman ini disebut juga zaman reptile.
D. Zaman Neozoikum 
Zaman ini berlangsung kira-kira 60 juta tahun yang lalu. Kahidupan di zaman ini mulai stabil, berkembang dan beragam. Zaman ini di bagi menjadi 2 jaman
  1. Zaman Tersier, ditandai dengan mulai berkurangnya hewan-hewan besar. Telah mememiliki berbagai jenis binatang menyusui, diantaranya kera dan monyet. 
  2. Zaman Kuarter, ditandai dengan munculnya tenda-tanda kehidupan manusia purba. Zaman ini dibagi kembali menjadi 2 jaman yaitu:          
  • Zaman Pleistosen/dilivium (zaman es/glasial), masa ini ditandai mulai mencairnya es di kutub utara karena perubahan iklim. Berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. Pada masa inilah kehidupan manusia mulai ada.  
  • Zaman Holosen/alluvium, masa ini ditandai dengan munculnya homo sapiens, merupakan nenek moyang manusia modern saat ini. Masa ini berlangsung sekitar 20.000 tahun yang lalu.
1. Pengertian Pra aksara atau Prasejarah 
Pra aksara atau prasejarah merupakan kurun waktu (zaman) pada saat manusia belum mengenal tulisan atau huruf. Pra akasara berasal dari kata: Pra = sebelum dan aksara = Tulisan. Pra aksara disebut juga zaman nirleka, yaitu zaman tidak ada tulisan.
2. Jenis-jenis Manusia Purba di Indonesia 
Manusia yang hidup di Indonesia pada masa pra aksara disebut manusia purba Indonsia. Kehidupan mereka nomaden (berpindah-pindah), daerah yang mereka sukai adalah sekitar sungai, danau atau laut. Untuk mengetahui jenis-jenis mahluk hidup  pada zaman purba dapat diketahui  dari penemuan fosil-fosil. Dari penemuan fosil baik di Indonesia maupun luar, para ahli berkesimpulan bahwa mahkluk hidup yang pernah ada mengalami perubahan yang cukup lama (evolusi). Perubahan-perubahan yang terjadi meliputi bentuk tubuh, wajah, maupun volume otaknya. Menurut Chares Darwin manusia yang hidup sekarang ini berasal dari kera.
a) Meganthropus Paleojavanicus 
Meganthropus paleojavanicus artinya manusia purba yang besar dan tertua di Jawa. Manusia purba ini memiliki ciri tubuh yang kekar, diperkirakan sebagai manusia purba yang paling tua diantara manusia purba yang lain. Meganthropus paleojanicus di temukan di Sangiran, Surakarta oleh Von Koeningswald pada tahun 1936 dan 1941.
Meganthropus paleojavanicus memiliki ciri-ciri sbb :
  • Memiliki tubuh  yang lebih besar dan tegak
  • Grahamnya menyerupai geraham manusia dan kera
  • Tulang rahag bawah lebih besar dan kuat
  • Tidak emiliki dagu
  • Tulang keningnya menonjol
  • Makanannya adalah tumbuh tumbuhan
b) Pithecanthropus
Pithecanthropus artinya manusia kera. Fosil Pithecanthropus ditemukan dibeberap tempat diantaranya, di perning, Trinil, sangiran, ngandong, dan kedungbrubus. Diperkirakan manusia jenis ini hidup antara 30.000 – 2 juta tahun yang lalu. Pithecanthropus tediri tiga jenis yaitu : Pithecanthropus mojokertensis, erectus dan soloensis
1) Pithecanthropus Mojokertensis
Ditemukan oleh G.H. R Von Koenigswald pada tahun 1936 di perning
Memiliki ciri-ciri sbb :
  • Tubuhnya tegap
  • Gerahamnya besar, tetapi gigi depannya kecil
  • Muka Menonjol
  • Volume otak antara 650 cc sampai 1000 cc
  • Makanannya berasal dari makanan yang kasar
  • Pithecanthropus Erectus
2) Pithecanthropus Erectus 
Pithecanthropus Erectus artinya manusi kera yang berjalan tegak. Fosil manusia purba ini ditemukan oleh ahli purbakala Belanda Euguene Dubois. Fosil Pithecanthropus Erectus pertama kali ditemukan pada tahun 1890-1892 ditepi sungai Bengawan Solo tepatnya di Desa Trinil.
Ciri-cirinya
  • Tingginya ± 1,65 meter
  • Tulang keningnya sangat menonjol
  • Memiliki geraham ang sangat kuat dan lebih besar daripada gerham manusia
  • Tulang pahanya digunakan untuk berjalan tegak 
  • Volume otaknya sekitar 900 cc
3) Pithecanthropus Soloensis 
Pithecanthropus Soloensis artinya manusia kera dari Solo. Fosilnya ditemukan di Ngandong tepian Bengawan Solo tahun 1931 oleh G.H.R Von Koenigswald dan Oppernoorth
Ciri-cirinya
  • Tengkoraknya berbentuk lonjong
  • Tulangkening menonjol
  • Ronga mata lebih panjang dari Pithecanthropus lainnya
  • Memiliki tinggi antara 165 – 180 cm
  • Volume otak sekita 1.000 – 1.300 cc 
c) Homo
Manusia purba ini terdiri atas :
1) Homo Erectus
Artinya manusia yang berjalan tegak. Fosilnya ditemukan oleh G.H.R Von Koenigswald dan Weidenreich di lembah bengawan solo yaitu di Ngandong sambung macan, dan ngawi tahun 1931-1934
2) Homo Sapiens
Artinya Manusia yang cerdas. Manusia ini diperkirakan hidup anatar 25.000-40.000 tahun yang lalu.
Homo sapiens sudah berjalan dengan tegak dan sempurna. Fosilnya itemukan oleh Van Reitschoten pada thun 1889. Fosil yang demukan berupa tengkorak, rahang bawah dan ruas leher.
Ciri-ciri Homo Sapiens
  • Kening tidak menonjol
  • Memiliki dagu
  • Tinggi antara 130 -210 cm
  • Bert badan antara 30 – 150 Kg
  • Volume otak sekitar 1.350 – 1.450 cc
3. Perkembangan Kehidupan Manusia Purba 
a) Masa Berburu dan meramu (Food Gathering)
1) Masa berburu dan meramu tingkat Awal/sederhana
Manusia purba pada masa berburu dan meramu tingkat awal, hidup dalam kelompok-kelompok dan membekali diri untuk menghadapi lingkungan sekitarnya. Kelompok berburu tersusun atas keluarga kecil. Pihak laki-laki melakukan perburuan, sedangkan perempuan mengumpulkan bahan makanan (tumbuh-tumbuhan) dan mengurus anak
Ciri-ciri KehidupanMasa berburu dan meramu tingkat Awal/sederhana
  • Belum mengenal bercocok tanam
  • Kebutuhan hidup tergantung pada alam
  • Alat kebutuhan terbuat dari batu yang masih kasar (belum dihaluskan)
  • Hidupnya berkelompok dan nomaden (selalu berpindah pindah)
2) Masa berburu dan meramu tingkat lanjut
Pada masa ini pengetahuan manusia purba mulai meningkat dengan mampu memimikirkan cara mengawetkan makanan yang mereka kumpulkan supaya masih layak untuk dikonsumsi
Ciri-cirinya:
  • Menemukan api, ini merupakan penemuan penting pada masa berburu-meramu tingkat lanjut, dengan api mereka lebih dapat bertahan terhadap cuaca dingin dan mulai mengenal cara memasak makanan.
  • Naluri melindungi diri dari binatang buas dan dari fenomena alam seperti hujan, petir, banjir, dan gunung meletus, dengan cara mencari tempat berlindung di gua-gua atau di atas pohon
  • Menangkap ikan dengan cara yang sederhana
  • Memakan kerang (bagi mereka yang hidup di pantai)
  • Semi-sedenter, artinya tinggal cukup lama di suatu tempat
  • Pembagian kerja; laki-laki berburu, dan perempuan mengmpulkan makanan dan mengurus anak
3) Masa bercocok tanam (Food Producing)
Kehidupan Bermukin dan Berladang,setelah manusia bertempat tinggal menetap dan bermukim, mereka mengenal bercocok tanam.
Ciri-ciri masa bercocok tanam
  • Alat-alat batu yang digunakan umumnya sudah diupam hingga halus
  • Masyarakat mulai menunjukkan tanda-tanda menetap di suatu tempat.
  • Telah terbentuk desa-desa kecil semacam pedukuhan.
  • Kegiatan bercocok tanam telah menghasilkan keladi, sukun, pisang, durian, manggis, rambutan, duku, salak dan sebagainya.
  • Mengenal sistem barter (tukar menukar barang dengan barang).
  • Perahu bercadik dan rakit banyak digunakan sebagai sarana lalu lintas air.
  • Alat komunikasi berupa bahasa dianggap sangat penting.
  • Tumbuh kepercayaan animisme (pemujaan terhadap roh nenek moyang) dan dinamisme (kepercayaan terhadap benda-benda yang mempunyai kekuatan gaib).
4) Masa Perundagian (Zaman Logam)
Pada zaman logam, masyarakat sudah mengenal pembagian kerja atau dengan kata lain pada masa ini sudah terdapat tingkatan masyarakat. Pada zaman logam terdapat kemampuan dalam membuat logam yang terpengaruh dari kebudayaan Dongson dari Vietnam. Kebudayaan tersebut menyebar di nusantara kira-kira sekitar tahun 500 SM. Cara pembuatan logam dibagi menjadi dua yaitu teknik bivalve (setangkap) dan teknik acireperdue (cetakan lilin).

[Baca Juga]:
Demikian ulasan rangkuman materi IPS kelas 7 tentang kehidupan pada masa pra aksara di Indonesia. Terimakasih sudah berkunjung, dan semoga bermanfaat.

COMMENTS

No Comments:

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © RuangBelajarAlzena - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -