Jumat, 25 November 2022

 

The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Peserta didik dapat lebih memperdalam materi kenampakan alam dan buatan melalui modul ini

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by nprimasena, 2022-05-10 21:32:07

MODUL MUATAN IPS MATERI KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN KELAS 5

Peserta didik dapat lebih memperdalam materi kenampakan alam dan buatan melalui modul ini

Keywords: ips

MUATAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Kenampakan Alam Buatan & Kenampakan Alam

Nama:
No. urut:

Kelas 5

Semester Ganjil

Pendahuluan

Halo, peserta didik kelas 5!
Semoga kamu masih bersemangat untuk belajar ya!
Modul ini membantu kamu belajar di sekolah. Dalam modul ini, kamu dapat membaca
teks dan gambar yang menarik. Modul ini berisi materi muatan Ilmu Pengetahuan


Sosial. Kerjakan latian soal yang ada pada modul ini dengan bantuan guru, ya.

Diharapkan setelah kamu mempelajari modul ini kamu lebih memahami materi dalam
pembelajaran ini.
Jangan lupa juga untuk membaca setiap hari! Selamat belajar!

Petunjuk Belajar

Untuk membantu kamu dalam mempelajari modul ini, perlu diperhatikan beberapa
petunjuk belajar berikut ini.
1. Membaca dan mempelajari dengan cermat setiap komponen modul mulai dari

komponen awal sampai akhir.
2. Membaca materi secara cermat dan teliti.
3. Mengerjakan setiap soal latihan sesuai dengan petunjuk yang diberikan.
4. Mengerjakan setiap soal tes akhir sesuai dengan petunjuk yang diberikan.
5. Menghampiri guru bila mengalami kesulitan
6. Lakukan aktivitas belajar dengan semangat dan sungguh-sungguh agar aktivitas

yang kalian lakukan bisa berguna untuk kalian.

Materi Pokok

Pada kegiatan belajar hari ini kamu akan mempelajari
1. Kenampakan alam wilayah Indonesia
2. Kenampakan buatan wilayah Indonesia

Ayo Membaca
Kenampakan Alam Wilayah Indonesia
Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat luas. Indonesia memiliki lima
pulau besar, yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Pulau

Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Wilayah daratan Indonesia memiliki ciri-ciri

kenampakan alam yang berbeda-beda. Contoh kenampakan alam itu antara lain
gunung, sungai, lembah, danau, pantai, teluk, tanjung, dataran rendah, dataran
tinggi, pegunungan, dan sebagainya.
a. Kenampakan alam pulau Sumatra

Di bagian tengah Pulau Sumatra membentang pegunungan Bukit Barisan,
yang membentang dari Provinsi Nangroe Aceh Darussalam sampai Lampung.
Masuk dalam deretan pegunungan ini beberapa gunung baik yang masih aktif
maupun yang tidak aktif seperti Gunung Leuser (NAD), Gunung Sibayak
(Sumatra Utara), Gunung Sorikmarapi (Sumatra Utara), Gunung Marapi
(Sumatra Barat), Gunung Kerinci (Jambi), Gunung Seblat (Bengkulu), Gunung
Dempo (Sumatera Selatan), dan Gunung Tanggamus (Lampung). Masih dalam
barisan pegunungan Bukit Barisan terdapat juga lembah patahan yang disebut
dengan Semangko Zone. Di wilayah patahan ini terdapat Danau Toba, Danau
Singkarak, Danau Kerinci dan terdapat juga Dataran Tinggi Karo serta Dataran
Tinggi Agam.

Sebelah barat Pegunungan Bukit Barisan terdapat daerah datar sempit. Di
daerah ini ada beberapa sungai yang pendek dengan arus yang deras, seperti
sungai Alas, Pasaman, dan Seblat. Di sepanjang pantai barat Sumatera

terdapat beberapa teluk. Teluk-teluk itu dimanfaatkan sebagai pelabuhan,
seperti Teluk Tapanuli di Sibolga dan Teluk Bayur di Sumatra Barat.

Sebelah timur Pegunungan Bukit Barisan merupakan dataran rendah yang
luas. Di wilayah ini mengalir sungai-sungai yang panjang seperti Sungai
Asahan (Sumatra Utara), Sungai Kampar (Riau), Sungai Batanghari (Jambi),
dan Sungai Musi (Sumatra Selatan). Di pantai timur Sumatra terdapat beberapa
teluk, tanjung, dan selat.

Di Pulau Sumatra terdapat beberapa tempat cagar alam, yaitu Taman
Nasional Gunung Leuseur, Cagar Alam Rimbopanti, Cagar Alam Indrapura,
dan Cagar Alam Raflesia Bengkulu.

b. Kenampakan alam Pulau Jawa

Bagian tengah dan selatan Pulau Jawa terdapat daerah pegunungan muda.
Beberapa barisan pegunungan yang terkenal adalah Dataran Tinggi Cianjur,
Dataran Tinggi Dieng, dan Dataran Tinggi Malang.

Pegunungan di selatan Jawa merupakan daerah kapur. Di sini terdapat
danau, bukit berbentuk kubah, gua dalam tanah, dan sungaisungai bawah

tanah. Deretan pegunungan di Pulau Jawa menjadi sumber aliran beberapa
sungai, antara lain: Citandui, Ciliwung, Citarum, dan Sungai Brantas.

Di deretan pegunungan yang melintasi Pulau Jawa, terdapat banyak
gunung berapi aktif. Di wilayah Jawa Barat terdapat G. Salak, G. Galunggung,
G. Tangkuban Perahu, dan G. Cermai. Di Wilayah Jawa Tengah terdapat G.
Slamet, G. Sundoro, G. Merbabu, dan G. Merapi. Di Wilayah Jawa Timur
terdapat G. Arjuno, G. Bromo, G. Mahameru, dan G. Raung.

Di sepanjang pantai selatan Jawa terdapat laut dalam dengan ombak besar
dari Samudera Hindia. Sedangkan di sepanjang pantai utara Jawa terdapat laut
dangkal. Di pantai utara Jawa ini terdapat beberapa pelabuhan yang besar
antara lain Tanjungpriok, Tanjungemas, dan Tanjungperak.

Di Pulau Jawa terdapat beberapa cagar alam, antara lain Cagar Alam Ujung
Kulon, Cagar Alam Pangandaran, Cagar Alam Muara Angke, Cagar Alam
Cibodas, Cagar Alam Gunung Honji, dan Cagar Alam Arjuno Lajiwo.

c. Kenampakan alam pulau Kalimantan

Pulau Kalimantan merupakan wilayah daratan yang cukup luas. Bagian
selatan berupa daerah dataran rendah dan sebagian merupakan daerah rawa-
rawa. Di sepanjang pantai bagian selatan Pulau Kalimantan terdapat banyak

teluk dan tanjung. Teluk-teluk di bagian selatan Kalimantan antara lain Teluk
Sukadana, Teluk Air Hitam, Teluk Kumai, Teluk Sampit, dan Teluk Sabangan.
Sedangkan tanjungnya antara lain Tanjung Puting, Tanjung Matalayur, Tanjung
Selatan, dan Tanjung Layar.

Di bagian tengah dan utara Pulau Kalimantan terdapat deretan pegunungan
tua. Dalam deretan pegununan ini terdapat Pegunungan Kapuas Hulu,
Pegununungan Schwaner, Pegunungan Muller, Pegunungan Meratus, dan
gunung aktif Pegununungan Apokayan. Gunung-gunung yang ada di
Kalimantan, antara lain: Gunung Raya, Gunung Batebrok, Gunung Kengkemul,
Gunung Kulat, dan Gunung Sombang.

Ciri lain dari pulau Kalimantan adalah adanya sungai-sungai yang sangat
panjang. Sungai-sungai itu bersumber dari daerah pegunungan di bagian tengah
pulau. Sungai-sungai yang terdapat di Pulau Kalimantan antara lain Sungai
Kapuas (sungai terpanjang di Indonesia), Sungai Mahakam, Sungai Kahayan,
dan Sungai Barito.
d. Kenampakan alam Pulau Sulawesi

Pulau Sulawesi terbentuk dari empat semenanjung. Di tengah keempat
semenanjung itu terdapat deretan pegunungan yang bertemu di Sulawesi

Tengah. Di bagian utara terdapat Pegunungan Sinandaka dan Pegunungan
Utimbela. Di Bagian tengah terdapat pegunungan Tolekaju, Fenema, Verbek,
Pompange. Di bagian Selatan terdapat Pegunungan Tineba, Pegunungan
Erotik, dan Quares. Di sebelah tenggara terdapat Pegunungan Tangkeleboke,
Pegunungan Matarombe, Pegunungan Meluhu, dan Pegunungan Boroboro. Di
Sulawesi terdapat beberapa gunung berapi yang masih aktif, antara lain Gunung
Rante Kombala dan Gunung Lompobatang di Sulawesi Selatan, serta Gunung
Soputan di Sulawesi Utara.

Karena banyaknya pegunungan, daerah dataran di Sulawesi menjadi
sempit. Sungai-sungai yang ada di Sulawesi antara lain Sungai Walane, Sungai
Palu, dan Sungai Konanweha. Sungai-sungai di Sulawesi pendek-pendek.
Selain sungai, di Sulawesi juga terdapat danau. Danau-danau yang ada di
Sulawesi antara lain Danau Tempe, Danau Towuti, dan Danau Matana di
Sulawesi Selatan, Danau Poso di Sulawesi Tengah, serta Danau Tondano di
Sulawesi Utara.

Cagar alam yang terdapat di Sulawesi antara lain Cagar Alam Napabalanno,
Cagar Alam Patipati, Cagar Alam Tanjung Api, Cagar Alam Morowali, Cagar
Alam Tangkoko, Cagar Alam Batuangus, Cagar Alam Gunung Dua Saudara,
Cagar Alam Panua, dan Mas Popaya Raja.

e. Kenampakan alam Pulau Papua

Pulau Papua merupakan wilayah daratan yang cukup luas. Di bagian tengah
Papua membujur deretan pegunungan, antara lain Pegunungan Sudirman dan
Pegunungan Jayawijaya. Di deretan Pegunungan Jayawijaya terdapat beberapa
puncak tertinggi, antara lain:

1. Gunung Puncak Jaya (5030 m),
2. Puncak Trikora (4750 m),
3. Puncak Yamin (4595 m), dan
4. Puncak Mandala 4700 m).

Di tengah-tengah deretan Pegunungan Jayawijaya terdapat Lembah Baliem
yang cukup luas. Di bagian Utara terdapat lembah-lembah yang dalam dan
deretan pegununguan sejajar dengan deretan pegunungan di bagian tengah
pulau. Di bagian selatan terdapat dataran rendah berawarawa. Di bagian barat
yang disebut daerah Kepala Burung terdapat pegunungan di sepanjang pantai,
kecuali daerah di sekitar Teluk Berau.

Dari puncak-puncak pegunungan mengalir sungai-sungai panjang yang
akhirnya bermuara di Samudera Pasifik di Utara dan Laut Arafuru di bagian
Selatan. Beberapa sungai yang terkenal antara lain Sungai Memberamo, Sungai
Digul, Sungai Waren, dan Sungai Kumandan. Selain itu, di Papua terdapat
puluhan danau. Danau-danau yang cukup luas antara lain Danau Paniai, Danau
Rambabai, dan Danau Sentani.

Daerah cagar alam yang terdapat di Papua antara lain Cagar Alam Gunung
Lorentz, Cagar Alam Pulau Dolok, Cagar Alam Wasur, Cagar Alam Pulau
Angramaias, dan Cagar Alam Nambire.

C. Kenampakan Buatan di Wilayah Indonesia
Kenampakan buatan adalah suatu bentuk kenampakan di lingkungan yang

sengaja dibuat oleh manusia. Kenampakan buatan dibangun untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia atau mempermudah aktivitas manusia. Pada bagian ini
kita akan membahas macam-macam kenampakan alam serta keuntungan dan
kerugian pembangunan kenampakan buatan.

1. Macam-macam kenampakan buatan
Ada bermacam-macam kanampakan buatan.
a. Bendungan

Bendungan atau waduk dibuat untuk tempat menampung air. Waduk
disebut juga danau buatan. Waduk biasanya dibuat dengan cara
membendung satu atau beberapa sungai. Waduk dapat dimanfaatkan
untuk berbagai keperluan, antara lain untuk mengendalikan banjir,
mengairi lahan pertanian, pembangkit listrik, tempat budidaya ikan, dan
tempat rekreasi atau pariwisata.

b. Jalan

Jalan dibuat untuk menghubungkan satu tempat dengan tempat lainnya.
Jalan-jalan di pegunungan dibuat berkelok-kelok agar kemiringan
tanahnya berkurang. Sementara jalan di dataran rendah biasanya lurus.
Ada bermacam-macam jalan. Misalnya, jalan raya, jalan kampung, jalan
setapak dan sebagainya. Di kota-kota besar ada jalan bebas hambatan
atau jalan tol untuk memperlancar transportasi. Ada juga jalan-jalan
protokol.
c. Pelabuhan

Pelabuhan dibangun untuk memperlancar transportasi air.
Pengangkutan dengan kapal lebih menguntungkan karena biayanya
lebih murah dan barang yang diangkut lebih banyak. Biasanya
pelabuhan dibangun di daerah teluk agar terhindar dari badai dan
gelombang laut.
d. Lapangan terbang atau bandar udara

Lapangan terbang atau bandar udara (bandara) digunakan sebagai tempat
untuk lepas landas dan mendarat pesawat. Ada bandara berkelas
internasional dan ada juga lapangan terbang domestik. Bandara
internasional melayani pesawat-pesawat yang melakukan penerbangan ke
dalam dan luar negeri. Lapangan terbang domestik hanya melayani
pesawat-pesawat yang melakukan penerbangan antarprovinsi di dalam
negeri.
Beberapa lapangan terbang yang dapat digunakan untuk mendarat
pesawat jenis besar antara lain sebagai berikut.
1. Lapangan terbang Polonia di Medan (Sumatra Utara).
2. Lapangan terbang Juanda di Surabaya (Jawa Timur).
3. Lapangan terbang Soekarno-Hatta di Tangerang (Banten).
4. Lapangan terbang Halim Perdana Kusuma di Jakarta.
5. Lapangan terbang Ngurah Rai di Denpasar (Bali).
6. Lapangan terbang Frans Kaisiepo di Biak (Irian Jaya).

e. Taman dan hutan kota

Taman dan hutan kota dijumpai di kota-kota besar. Taman dan hutan kota
berguna untuk memperindah lingkungan kota, mengurangi polusi, dan
membantu peresapan air ke dalam tanah.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © RuangBelajarAlzena - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -